10 Hikmah Puasa Ramadhan dan Sunnah Untuk Kehidupan

Runimas.com — Hikmah puasa ramadhan dan sunnah dalam sehari-hari. Puasa adalah ibadah yang penuh kemuliaan. Baik puasa wajib ramadhan maupun puasa sunnah, seseorang yang mengerjakannya akan mendapat hikmah, berkat dan manfaat yang luar biasa.

Tujuan dari berpuasa adalah menahan diri dari lapar, haus dan dahaga. Bagi orang yang belum memahami, mungkin kegiatan ini akan disebut menyiksa diri, namun bagi yang paham maknanya dan mengerjakannya dengan ihlas serta sepenuh hati, pasti akan mengerti apa hikmah yang diperoleh.

Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa diperoleh seseorang yang berpuasa baik di bulan suci ramadhan maupun mengerjakan puasa sunnah seperti puasa arafah, tarwiyah, syawal, asyura, tasua, nisfu sya’ban, ayyamul bidh dan lain sebagainya.

Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat

Meski menahan diri dari lapar dan dahaga selama satu hari, namun ternyata berpuasa memiliki manfaat dalam bidang kesehatan, yakni membuat tubuh menjadi lebih sehat. Kenapa bisa begitu? Kenapa puasa membuat badan menjadi lebih sehat?

Menurut penelitian, saat perut kosong maka cacing-cacing di dalam perut tidak akan mendapatkan makanan sehingga sebagian dari mereka akan mati dan terbawa dengan kotoran yang dikeluarkan. Jika kita berpuasa selama 30 hari, tidak terbayang berapa banyak cacing dan racun yang hilang dari tubuh kita.

Selain itu, manfaat puasa bagi kesehatan adalah dapat mengistirahatkan sistem pencernaan, mengatasi radang, gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu menurunkan berat badan dan merupakan cara diet paling sehat dan alami.

Melatih Diri Menahan Emosi

Saat berpuasa kita dilarang untuk meluapkan emosi baik melalui kata-kata maupun perbuatan. Sehingga apabila ada kejadian yang membuat kita marah dan kesal, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak meluapkannya.

Karena jika kita marah, maka sama saja kita membatalkan puasa. Bukannya mendapat pahala, justru kita akan mendapat dosa karena puasa ramadhan hukumnya wajib, kecuali bagi perempuan yang berhalangan karena haid atau nifas.

Jika kita bisa melewati cobaan saat berpuasa selama 30 hari, insya Allah emosi kita akan lebih stabil dan semoga kita menjadi tidak mudah marah, bisa lebih baik dalam menjaga serta menahan emosi yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Untuk lebih sempurnanya, kita bisa juga membaca doa menghilangkan amarah.

Melatih Menahan Diri

Selain emosi, ada banyak hal yang harus ditahan ketika bulan puasa, mulai dari mata, mulut dan telinga. Menahan mata dari pemandangan yang dapat membatalkan ibadah puasa seperti melihat lawan jenis yang mungkin dapat menimbulkan syahwat.

Kita juga harus menahan diri untuk tidak mendengar hal-hal buruk yang tidak benar seperti hoax atau gosip jika ada seseorang yang sedang membicarakan keburukan orang lain, sebaiknya kita menjauh dan menghindarinya.

Terakhir mulut kita juga harus dijaga agar tidak sembarangan bicara karena kita tidak tahu apakah ucapan yang kita lontarkan akan membuat hati seseorang menjadi sakit atau tidak. Itulah beberapa hal yang menjadikan puasa sebagai tempat latihan menahan diri.

Melatih Hidup Sederhana

Pada saat berpuasa, kita disunnahkan untuk makan secukupnya ketika berbuka, tidak boleh makan dan minum secara berlebihan karena justru akan menimbulkan efek tidak baik bagi perut dan tubuh meski sebenarnya makanan merupakan sumber energi.

Disunnahkan mengonsumsi air hangat seperti teh dan makan setidaknya tiga biji kurma untuk mengganjal perut. Setelah itu, laksanakanlah sholat maghrib dan kemudian dilanjutkan dengan makan makanan yang berat secukupnya.

Allah SWT sangat membenci orang yang berlebih-lebihan, tamak dan rakus. Termasuk ketika bulan ramadhan. Jika ingin mendapat pahala yang berlimpah, maka berbukalah secukupnya, hal tersebut dapat melatih kita untuk hidup lebih sederhana.

Mempererat Tali Silaturahmi

Di Indonesia ada tradisi pulang kampung atau mudik. Orang-orang yang bekerja mencari nafkah di kota besar akan berbondong-bondong kembali ke kampung halamannya masing-masing saat mendekati hari raya idul fitri atau lebaran.

Itu adalah sarana untuk mempererat tali silaturahmi bagi mereka yang terpisah oleh jarak. Karena tidak pada semua kesempatan seseorang dapat berjumpa dengan sanak saudaranya secara langsung. Meski pada saat ini ada teknologi video call dan telepon yang membuat komunikasi jarak jauh menjadi mungkin.

Melatih Seseorang Tentang Rasa Bersyukur

Saat berpuasa, kita akan menahan diri dari haus dan lapar. Pada saat itulah kita memahami bagaimana beratnya orang yang selama ini kelaparan bahkan sampai menderita gizi buruk dan penyakit-penyakit lainnya.

Oleh karena itu, pada bulan puasa kita bisa belajar bagiamana cara untuk bersyukur. Meski rezeki yang kita peroleh sedikit atau diluar harapan kita, namun itulah rezeki kita, tidak semua orang seberuntung kita dan kita patut mensyukurinya.

Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang senantiasa mengucap syukur dengan membaca alhamdulillahirabbil aalamin. Jika seseorang mengucap syukur atas sekecil apapun rezeki yang diterima, maka Allah SWT akan melimpahkan berkah yang lebih banyak.

Merasakan Penderitaan Orang yang Kekurangan

Tidak semua orang memperoleh rezeki dan berkah seperti yang kita peroleh. Banyak orang di luar sana yang untuk makan saja masih memerlukan bantuan orang lain. Ada yang pasrah hanya bisa mengemis karena kaki dan tangannya tidak kuat untuk bekerja.

Pada bulan puasa kita belajar untuk merasakan apa yang diderita oleh orang lain. Mulai dari merasakan bagaimana rasanya kelaparan, bagaimana rasanya haus dan tidak ada minuman, serta masih banyak lagi.

Oleh karena itu, kita perlu memperbanyak sedekah dan infak. Membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan dan itu juga merupakan nilai pahala di mata Allah SWT. Barang siapa yang banyak bersedekah, maka Allah SWT akan meningkatkan rezekinya.

Meninggalkan Kesenangan Dunia

Pada bulan ramadhan, Allah SWT akan membukakan pintu surga selebar-lebarnya dan menutup pintu neraka. Iblis dan syaitan dipenjara agar tidak dapat menghasut pikiran dan hati manusia. Bulan ini merupakan bulan suci yang patut kita jalani dengan memperbanyak ibadah.

Banyak sekali ibadah yang dapat kita kerjakan pada bulan ramadhan, mulai dari puasa yang wajib, ibadah sholat tawarih dan witir, meraih malam lailatul qadar dan masih banyak lagi. Ada juga yang menyebut bahwa jika mengerjakan sholat tahajud di bulan puasa, pahalanya akan sangat tinggi.

Oleh karena itu banyak umat muslim yang berlomba-lomba memperbanyak ibadah. Mulai dari berdzikir dan membaca al-quran sepanjang hari serta rutin mengerjakan sholat sunnah dari pagi hingga malam hari dan melupakan kesenangan dunia yang sesaat.

Mencapai Ketakwaan

Orang yang menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan sungguh-sungguh artinya yakin kepada Allah SWT. Jika seseorang sudah yakin dengan Allah SWT, maka ketaqwaan dapat kita peroleh. Taqwa memang tidak dapat diukur dengan angka, puasa adalah cara untuk meningkatkannya.

Barang siapa bertaqwa kepada Allah SWT, maka allah akan mencintainya, mengabulkan segala doanya dan menempatkannya di tempat yang terbaik di sisinya. Oleh karena itu, mari melaksanakan ibadah puasa dengan hati senang dan secara khusyu’.

Mendapat Pahala

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa puasa ramadhan merupakan bulan suci tempat ladang pahala. Banyak sekali ibadah yang bisa mendatangkan pahala termasuk puasa wajib itu sendiri.

Selain itu, jika mengerjakan sholat sunnah secara rutin dan menggapai malam lailatul qadar yang lebih baik dari malam seribu bulan, insya Allah kita akan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Kesimpulan

Itulah berbagai macam hikmah puasa ramadhan yang bisa kita peroleh dengan menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan selama 30 hari penuh bagi laki-laki baligh, muslim dan berakal, serta bagi wanita yang tidak berhalangan.

Baca: