Macam Macam Puasa Sunnah dan Wajib, Doa, Niat, Waktu

Runimas.com — Macam-macam puasa sunnah dan wajib, doa, niat, waktu. Sebagai umat Islam, ada dua jenis puasa yang kita ketahui, yakni puasa fardhu atau wajib dan puasa sunnah. Puasa fardhu adalah ibadah puasa yang wajib dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan sedangkan puasa sunnah adalah puasa yang apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa dan apabila dikerjakan mendapat pahala.

Masing-masing dari kedua macam puasa tersebut terbagi lagi menjadi beberapa jenis puasa. Contohnya untuk yang wajib, ada puasa ramadhan, qadha, nazar dan kafarat sedangkan untuk puasa sunnah ada puasa daud, senin kamis, syawal, arafah dan lain-lain.

Pengertian Puasa

Sebelum masuk ke pembahasan utama mengenai macam-macam pembagian puasa sunnah dan wajib, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa pengertian dari ibadah puasa itu sendiri.

Puasa diambil dari bahasa Arab, Saum. Artinya adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang dapat membatalkan puasa dimulai sejak terbit fajar pada pagi hari sampai terbenam matahari pada sore hari dengan syarat tertentu untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Secara bahasa Saum artinya adalah mencegah dan menahan. Oleh karena itu dalam berpuasa seorang muslim diminta untuk menahan diri dari lapar, dahaga, emosi dan perbuatan buruk lainnya yang dapat ditimbulkan melalui ucapan, pendengaran dan penglihatan.

Allah SWT memerintahkan seluruh orang yang beriman untuk menjalankan puasa. Hal tersebut secara jelas tercantum pada ayat al-quran dalam surat al-baqarah ayat 183 berikut ini.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Niat Puasa

Bacaan doa niat berpuasa antara satu dengan yang lain hampir sama. Perbedaannya adalah pada nama puasa tersebut dan apakah jenis puasa yang dijalankan sunnah atau wajib. Doa niat berpuasa dibaca dalam 4 waktu terbaik, mulai setelah sholat isya sampai sebelum masuk imsak. Berikut ini adalah waktu-waktu yang paling sering untuk pembacaan niat puasa wajib atau sunnah.

  • Setelah sholat tarawih dan sholat witir (pada puasa ramadhan).
  • Sebelum tidur (menghindari lupa tidak bangun sahur).
  • Sesaat setelah bangun untuk sahur.
  • Sesaat sebelum masuk waktu imsak.

Pada puasa ramadhan, doa niat berpuasa biasanya akan dibaca bersama-sama setelah selesai sholat sunnah tarawih dan witir. Namun untuk puasa sunnah, niat boleh dibaca sendiri-sendiri baik dengan suara yang dikeraskan maupun dari dalam hati. Berikut adalah bacaan niat puasa secara umum.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa’I fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya:
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.

Macam-macam Puasa

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa puasa terdiri dari dua macam, yakni wajib dan sunnah. Mungkin kita akan berpikir bahwa puasa wajib hanya puasa ramadhan saja, namun tidak. Puasa wajib sebenarnya ada 4. Berikut penjelasan selengkapnya beserta puasa sunnah.

1. Macam-Macam Puasa Wajib

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa ada 4 macam puasa wajib. Yang pertama adalah puasa ramadhan, kemudian puasa qadha untuk mengganti ramadhan (bagi perempuan yang berhalangan), kemudian puasa kafarat dan terakhir adalah puasa nazar. Berikut penjelasan selengkapnya.

Puasa Ramadhan

Puasa ramadhan adalah ibadah puasa wajib yang paling istimewa dan dimuliakan oleh Allah SWT. Pintu surga dan pahala akan dibuka selebar-lebarnya sedangkan pintu neraka akan ditutup serta seluruh syaitan dibelenggu.

Ada satu malam pada bulan ramadhan yang lebih baik dari malam seribu bulan, yakni malam lailatul qadar yang terjadi pada minggu terakhir bulan ramadhan. Pada malam tersebut seluruh malaikat diturunkan ke bumi untuk mencatat amal perbuatan manusia.

Puasa pada bulan suci ramadhan dikerjakan mulai tanggal 1 sampai 30 ramadhan dan setelah berakhir diteruskan dengan hari raya idul fitri, hari di mana seseorang diharamkan untuk berpuasa. Banyak sekali amalan yang hanya bisa dikerjakan pada bulan suci mulai seperti contohnya zakat fitrah.

Puasa Qadha Ramadhan

Puasa qadha merupakan puasa untuk mengganti ibadah puasa di bulan suci yang ditinggalkan. Biasanya puasa ini dikerjakan oleh perempuan yang berhalangan karena haid dan nifas. Puasa qadha tidak dikerjakan oleh laki-laki karena laki-laki tidak bisa berhalangan. Saat masa haid atau nifas berakhir segeralah mandi wajib dengan diawali niat mandi wajib dan kita boleh berpuasa kembali.

Puasa wajib ini dikerjakan di luar waktu puasa ramadhan. Namun karena tanggal 1 syawal (hari raya idul fitri) merupakan hari dilarang berpuasa, maka qadha puasa ramadhan bisa dikerjakan sejak tanggal 2 syawal.

Lama mengerjakan puasa ini adalah sesuai dengan jumlah hari pada bulan ramadhan yang kita tinggalkan. Hukum puasa ini adalah wajib dan apabila ditinggalkan, maka akan mendapat dosa serta tentunya ancaman masuk neraka.

Puasa Kafarat

Puasa kafarat disebut juga dengan puasa penebus dosa. Ibadah puasa ini merupakan puasa yang dikerjakan apabila seseorang melakukan perbuatan-perbuatan dosa tertentu. Misalnya adalah berhubungan suami istri pada siang hari bulan ramadhan, menghilangkan nyawa orang lain dan sebagainya.

Lama mengerjakan puasa ini tergantung dari jenis dosa yang diperbuat. Jika dosanya adalah berhubungan suami istri saat siang hari bulan ramadhan, maka harus melakukan puasa kafarat selama dua bulan berturut-turut, jika dosanya adalah melakukan zihar, melanggar sumpah dan menghilangkan nyawa orang lain, maka harus ditebus dengan berpuasa kifarat sleama 3 hari beruntun.

Puasa Nazar

Puasa nazar adalah ibadah puasa yang dikerjakan untuk memenuhi janji atau nazar. Contohnya jika seseorang bernazar jika mengikuti dan lulus ujian sekolah maka dia akan berpuasa selama 3 hari, maka jika dia benar-benar lulus, maka harus memenuhi nazar berpuasa selama 3 hari.

Puasa ini hukumnya menjadi wajib dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan apabila nazarnya terpenuhi. Namun bila tidak, maka puasa ini boleh ditinggalkan. Allah SWT sangat meyukai orang yang berkomitmen untuk memenuhi janji.

2. Macam-Macam Puasa Sunnah

Selain keempat jenis puasa wajib di atas, ada beberapa macam puasa sunnah yang bisa dikerjakan untuk menambah amalan pahala. Ada 6 macam puasa sunnah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah rinciannya.

Puasa Syawal

Puasa syawal dikerjakan selama 6 hari pada bulan syawal, dimulai sejak tanggal 2 sampai 8 syawal karena tanggal 1 dilarang untuk berpuasa. Puasa ini boleh dikerjakan siapa saja bagi yang tidak berhalangan, baik laki-laki maupun perempuan.

Keutamaan dan manfaat dari puasa ini sangatlah luar biasa. Pahala yang diperoleh bagi siapa saja yang menjalankannya adalah sama seperti orang yang berpuasa selama setahun penuh. Maka dari itu, banyak sekali orang yang berbondong-bondong menjalankannya.

Puasa Arafah dan Tarwiyah

Puasa arafah dan tarwiyah dikerjakan dua hari tepat sebelum hari raya idul adha (hari raya kurban) untuk memperingati ibadah haji. Puasa ini dikerjakan secara beruntun dimulai dari puasa tarwiyah terlebih dahulu pada tanggal 8 dzulhijjah dan kemudian arafah pada tanggal 9 dzulhijjah.

Pahala yang didapat bagi mereka yang menjalankan puasa ini adalah sama seperti pahala orang yang mengerjakan ibadah haji. Tentu puasa ini merupakan jalan bagi umat muslim yang ingin memperoleh pahala sebanyak-banyaknya.

Puasa Asyura dan Tasua

Kedua puasa ini dikerjakan pada awal tahun hijriyah yakni pada bulan muharram, tepatnya tanggal 9 dan 10. Puasa tasua dikerjakan pada tanggal 9 muharram dan puasa asyura dikerjakan pada tanggal 10 muharram secara beruntun.

Ini merupakan ibadah puasa yang sangat istimewa dan apabila kita mengerjakannya, Allah SWT menjanjikan pintu surga baginya. Kita boleh mengerjakan salah satu dari dua puasa ini namun akan lebih baik jika menjalankan keduanya.

Puasa Ayyamul Bidh

Puasa ayyamul bidh dikerjakan pada pertengahan bulan muharram, yakni pada tanggal 13, 14 dan 15. Asal nama dari puasa ayyamul bidh adalah al-yaum yang artinya hari dan bidh yang artinya putih jadi bisa disimpulkan bahwa ayyamul bidh adalah hari yang suci.

Bagi yang menjalankan puasa ini maka akan menghidupkan sunnah nabi kembali. Selain itu banyak manfaat lain yang didapat seseorang yang menjalankan puasa ayyamul bidh secara rutin setiap tahun, antara lain bisa menambah pahala, merasakan sebagai fakir miskin dan berusaha menahan emosi serta perbuatan.

Puasa Daud

Puasa daud atau dawud adalah puasa sunnah yang langsung dicontohkan oleh Nabi Daud AS. Tentu puasa ini merupakan ibadah puasa sunnah yang sangat istimewa bahkan puasa daud disebut-sebut sebagai puasa sunnah yang paling istimewa.

Cara mengerjakannya adalah berpuasa sehari dan kemudian tidak berpuasa pada hari berikutnya. Tidak ada ketentuan puasa ini boleh dikerjakan kapan saja dan minimal serta minimal puasa daud boleh dikerjakan.

Puasa Senin Kamis

Puasa senin kamis merupakan ibadah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari senin dan kamis setiap minggunya. Sesuai namanya. Ibadah puasa ini tidak terikat waktu jadi kita boleh mengerjakannya kapan saja di hari-hari biasa.

Kecuali pada hari diharamkannya berpuasa yaitu pada tanggal 1 syawal. Selain hari tersebut, seseorang boleh mengerjakan ibadah puasa yang penuh manfaat dan berkah ini.

Kesimpulan

Itulah beberapa macam macam puasa sunnah dan wajib dilengkapi dengan doa, niat, waktu dan tata cara berpuasa sesuai syariat Islam. Semoga dapat membantu bagi yang ingin belajar tentang puasa dalam agama Islam.
Baca: