Runimas.com – Niat puasa dzulhijjah. Banyak pertanyaan yang muncul terkait pelaksanaan puasa di awal bulan dzulhijjah pada tanggal 1-9 dzulhijjah. Karena biasanya yang kita kenal adalah puasa arafah pada puncak ibadah haji.
Ada yang menyebut Rasulullah melaksanakan puasa di awal bulan dzulhijjah, ada pula yang menyanggahnya. Berikut adalah hadist yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan puasa di awal bulan haji.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Sedangkan pada hadist lain dijelaskan bahwa Baginda Rasul tak pernah mengerjakannya. Berikut adalah dalilnya.
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَائِمًا فِى الْعَشْرِ قَطُّ
Artinya:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijah sama sekali.” (HR. Muslim no. 1176).
Lalu mana yang benar? Perlu dipahami bahwa tidak ada larangan mengerjakan puasa pada awal bulan dzulhijjah karena larangan puasa hanya pada tanggal 1 syawal saat hari raya idul fitri. Boleh mengerjakan puasa untuk amalan.
Lalu bagaimana cara mengerjakan dan bacaan niatnya? Di bawah ini kami akan menjelaskannya secara lengkap langsungsaja silahkan simak bacaan niat beserta tata cara mengerjakan puasa awal bulan dzulhijjah.
Niat Puasa Dzulhijjah 10 Hari Pertama
Niat puasa dzulhijjah dibaca sejak setelah sholat isya hingga sebelum masuk waktu imsak. Jadi, niat puasa dzulhijjah dibaca pada malam hari, bisa dibaca sebelum tidur, bisa ketika bangun sahur, bisa setelah makan sahur, namun umumnya dibaca setelah sholat isya.
Mengapa demikian? Karena untuk menghindari kemungkinan terburuk kita tidak bangun sahur. Jadi, daripada tidak bangun sahur dan kemudian tidak membaca niat puasa, alangkah lebih baiknya niat dibaca sebelum tidur, tepatnya setelah selesai sholat isya.
Berikut adalah lafadz bacaan doa niat puasa dzulhijjah yang benar sesuai sunnah berdasarkan hadist shahih dalam bahasa Arab, tulisan latin dan artinya atau terjemahan bahasa Indonesia yang lengkap menurut dalilnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shauma Syahri Dzilhijjati sunnatan lillahita’aala.
Artinya:
“Saya niat puasa bulan Zulhijah Sunnah karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Puasa Dzulhijjah
Untuk pelaksanaan ibadah puasa sunnah di bulan dzulhijjah, dapat dilaksanakan mulai tanggal 1 dzulhijjah hingga tanggal 8 dzulhijjah. Karena pada tanggal 9 dzulhijjah ada puasa sunnah yang pahalanya setara dengan pahala ibadah haji di Tanah Suci yakni puasa arafah.
Tidak apa-apa jika ingin mengerjakan beberapa hari saja, namun juga tidak ada larangan bila ingin mengerjakan sepenuhnya. Karena ini adalah sebuah ibadah amalan, maka mengerjakannya pun dapat dilakukan sesuai keinginan hati kita.
Pelaksanaan tata cara puasa dzulhijjah dimulai setelah sholat isya di mana kita membaca niat terlebih dahulu, kemudian tidur sejenak dan bangun lagi pada dinihari untuk melaksanakan sahur yang hukumnya sunnah. Bila tidak bangun sahur tidak masalah asal sudah membaca niat puasa sebelumnya.
Kemudian setelah masuk waktu imsak, kita mulai berpuasa dengan menahan lapar, haus, dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Barulah jika matahari telah terbenam, ditandai dengan adzan maghrib yang berkumandang, kita berbuka puasa dengan membaca doa terlebih dahulu.
Kesimpulan
Sekian penjelasan mengenai niat puasa dzulhijjah, puasa bulan dzulhijjah, keutamaaan, 10 hari pertama, tanggal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dzulhijjah, hikmah, keistimewaan, keutamaan, hukum, ibadah puasa sunnah bulan puasa dzulhijjah.
Baca: