Niat Puasa Wedal, Hukum, Tata Cara, Manfaat

Runimas.com – Niat dan tata cara puasa wedal. Setiap orang tentu memiliki tanggal lahir masing-masing. Dan setiap orang memiliki 3 jenis tanggal lahir, yakni tanggal berdasar kalender Masehi, Hijriyah, dan Kejawen.

Dan dalam tradisi kejawen, setiap orang memperingati hari lahir, biasanya orang zaman dahulu melaksanakan puasa hari lahir atau yang disebut dengan puasa wedal. Nah pada kesempatan ini kami akan menjelaskan mengenai salah satu tirakat puasa kejawen tersebut.

Sebelumnya kami telah membahas sejumlah puasa kejawen mulai dari puasa ngebleng hingga puasa mutih, dan pada kesempatan kali ini kami kembali ingin membahas salah satu tirakat kejawen lagi. Tujuannya bukan untuk mengadukan dengan ibadah pada agama Islam.

Sebab jelas-jelas puasa jenis ini tidak ada dalam syariat Islam. Namun tujuan kami berbagi informasi mengenai puasa wedal adalah agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa mengerti apa yang dikerjakan oleh nenek moyang dahulu. Langsung saja silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

Niat Puasa Wedal

Dalam melaksanakan puasa wedal, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah membaca niat. Pembacaan niat di sini bersifat dinamis artinya disesuaikan dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing asalkan menggunakan bahasa Jawa.

Sebab puasa wedal bukanlah sebuah ibadah, melainkan tirakat tapa yang dalam pengertian lainnya merupakan suatu adat atau tradisi yang dahulu sebelum Islam masuk ke Indonesia, puasa wedal kerap dilakukan untuk memperingati hari lahir.

Hukum Puasa Wedal

Dalam agama Islam jelas hukum puasa wedal adalah haram, maka bila Anda melaksanakan ibadah puasa ini untuk beribadah atas nama Allah SWT, maka hukumnya adalah dosa. Orang-orang zaman dahulu tidak melaksanakan puasa ini atas nama Allah SWT.

Mereka menjalanknannya semata-mata untuk memperingati hari lahir yang hanya datang setahun sekali. Tidak ada maksud untuk menambah pahala atau mencari Ridha Allah SWT sebab pada zaman ketika puasa wedal ini masih aktif diperingati, Islam belum datang ke Indonesia.

Tata Cara Puasa Wedal

Puasa wedal dilaksanakan selama 3 hari dimulai sejak hari lahir. Jadi, misal Anda lahir pada hari Sabtu Pon, maka puasa akan berakhir pada Selasa Kliwon. Begitu pun seterusnya. Puasa ini dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari sama seperti puasa dalam agama Islam.

Selama berpuasa, dilarang makan, minum, harus menahan emosi, dan sebagainya. Anda harus benar-benar menahan diri untuk segala hal apapun yang bersifat negatif. Untuk lebih menyempurnakan puasa ini, dapat dilakukan dengan bertapa pada jam 11 malam hingga 1 pagi.

Manfaat Puasa Wedal

Adapun manfaat dari puasa wedal yang paling utama adalah memperingati hari lahir. Sebagaimana kita tahu bahwa peringatan hari lahir merupakan momen yang baik untuk intropeksi diri, belajar memperbaiki diri agar tidak melakukan kesalahan sama seperti kehidupan sebelumnya.

Nah dalam menjalankan ibadah puasa wedal ini, pelaku diminta untuk menjaga hawa nafsu serta keinginan untuk berbuat hal buruk. Oleh karena itu, puasa wedal ini akan sangat cocok dijadikan ajang untuk belajar memperbaiki diri.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai niat puasa wedal, rabu, hari kamis, minggu, sunda, berapa hari, selasa, menurut islam, puasa hari kelahiran, bagaimana hukumnya menurut islam, tata cara beserta manfaat, khasiat, pantangan, larangan, dan sebagainya.

Baca: