Runimas.com — Niat tata cara doa hukum sholat istisqa dan bacaannya. Sholat adalah rangkaian doa yang dilafadzkan kepada Allah SWT untuk memohon dan meminta sesuatu kepada-Nya. Dalam Islam ada dua jenis shalat yang dikenal, yakni sholat wajib dan sholat sunnah.
Sholat wajib dikerjakan sebagai upaya untuk menggugurkan kewajiban dan merupakan salah satu daripada rukun Islam. Sementara sholat sunnah dikerjakan untuk tujuan lain seperti keinginan atau hajat khusus yang belum terkabulkan.
Contohnya adalah sholat istisqa yang merupakan shalat untuk memohon agar diturunkan air hujan dari langit. Biasanya sholat ini dikerjakan oleh mereka yang tinggal di daerah yang sudah lama kekeringan, musim kemarau berkelanjutan dan tidak kunjung ada hujan.
Bahkan awan mendung pun tidak pernah. Boro-boro mengucapkan doa ketika mendengar petir. Sebagaimana pemahaman kita bahwa Allah SWT adalah Dzat yang mengatur segala sesuatu di muka bumi, maka hujan termasuk yang ada pada kendali kuasanya.
Allah SWT dapat mengatur kapan hujan turun, kapan hujan berhenti, bagaimana intensitasnya apakah deras atau tidak. Apakah hanya sekedar gerimis atau justru menimbulkan bencana banjir sebagaimana kisah Nabi Nuh AS dengan kapal raksasanya.
Di sini kita akan membahas bagaimana cara menunaikan shalat istisqa, untuk memohon kepada Allah Ta’ala agar hujan segera turun ke suatu wilayah karena kondisi kekeringan yang sangat memrihatinkan. Hanya kepada-Nya lah kita memohon dan bisa berharap.
Doa Niat Sholat Istisqa
Shalat istisqa berbeda dengan sholat sunnah lain seperti sholat awwabin atau sholat nisfu syaban karena harus dikerjakan secara bersama-sama di tempat terbuka seperti lapangan atau danau yang kekeringan. Bisa juga di lokasi kekeringan seperti sungai yang sudah tidak ada airnya atau semacamnya.
Asalkan tetap diberi alas dengan kain yang bersih dan suci sehingga ibadah sholat sunnah kita tetap sah dan diterima oleh Allah SWT. Karena dikerjakan secara bersama-sama atau berjamaah, maka tidak ada niat sholat istisqa sendiri atau munfarid.
Yang ada hanyalah niat sholat istisqa berjamaah sebagai makmum atau imam. Berikut adalah lafadznya dalam tulisan Arab, latin dan artinya atau terjemahan Indonesia.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……) لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.
Artinya:
“Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Mengerjakan Sholat Istisqa
Shalat minta turun hujan ini memiliki beberapa versi yakni yang ringan, sedang dan utama. Istisqa yang ringan bisa dikerjakan tanpa sholat, yakni hanya membaca doa baik di dalam masjid maupun di rumah sendiri dan ini bisa dilakukan sendiri tanpa berjamaah.
Sholat istisqa yang sedang merupakan doa yang bisa dibaca setelah sholat jumat maupun sesudah khotbah jumatan biasanya membaca doa untuk memohon hujan kepada Allah SWT (akan dilampirkan di bagian bawah).
Sedangkan yang terakhir adalah sholat istisqa besar atau kubra, yakni sholat dua rakaat yang dikerjakan berjamaah di lapangan yang luas dan didahului oleh khutbah untuk berdoa meminta diturunkan hujan oleh Allah SWT.
Khusus untuk jenis sholat istisqa yang ketiga, yakni sholat kubro yang dikerjakan secara jamaah, tata cara melakukannya sebenarnya sama seperti sholat sunnah pada umumnya yang dimulai dengan mengucap niat dan diakhiri dengan membaca salam.
Secara lengkap, berikut adalah cara melaksanakan sholat istisqa secara berjamaah di luar ruangan untuk memohon diturunkannya tetes air hujan ke permukaan bumi untuk membasahi tanah, ranting pohon, dedaunan dan seluruh isi bumi.
- Pertama adalah membaca doa niat seperti yang lafadznya telah disebutkan sebelumnya.
- Kedua mengucapkan takbiratul ikhram atau “Allahu akbar” dengan mengangkat tangan kemudian melipatnya ke depan dada.
- Dilanjutkan dengan membaca doa iftitah sholat, boleh menurut NU, Muhammadiyah atau versi lainnya.
- Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan salah satu suratan pendek dalam Al-Quran.
- Lalu melakukan ruku’ disertai dengan doa.
- Melaksanakan i’tidal dengan membaca doa.
- Melakukan dua kali sujud diselingi iftirasy (duduk diantara dua sujud).
- Lalu berdiri kembali untuk melaksanakan rakaat kedua.
- Setelah selesai rakaat kedua, setelah sujud kedua diteruskan dengan tahiyat awal dan akhir.
- Kemudian diakhiri dengan salam dengan menolehkan kepala ke kanan dan kiri sambil membaca doa “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Selesai sampai di situ kemudian bisa diteruskan dengan membaca doa sesudah sholat istisqa atau doa untuk memohon agar hujan segera turun.
Bacaan Doa Setelah Sholat Istisqa
Berikut adalah doa yang bisa dibaca ketika selesai mengerjakan sholat istisqa berjamaah bersama-sama dengan orang lain. Doa ini juga dimaksudkan untuk meminta agar Allah SWT menurunkan hujan di wilayah yang dilanda kekeringan.
السَّماءَ عَلَيْنا مِدْرَاراً؛ اللَّهُمَّ اسْقِنا الغَيْثَ وَلا تَجْعَلْنا مِنَ القَانِطِينَ. اللهم إنَّ بِالعِبادِ والبِلادِ والبهائم والخلق من اللأواء والجهد والضنك ما لا نشكوه إلا إليك. اللَّهُمَّ أنْبِتْ لَنا الزَّرْعَ، وَأدِرَّ لَنا الضَّرْعَ، وَاسْقِنا مِنْ بَرَكاتِ السَّماءِ، وأنْبِتْ لَنا مِنْ بَرَكاتِ الأرْضِ؛ اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الجَهْدَ وَالجُوعَ والعُرْيَ، واكْشِفْ عَنَّا مِنَ البَلاءِ ما لا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللهم اسقنا الغيثَ وانصرنا على الأعداء. اللهم أنت أمرتنا بدعائك ووعدتنا إجابتك، وقد دعوناك كما أمرتنا فأجبنا كما وعدتنا، اللهم امنن علينا بمغفرة ما قارفنا، وإجابتك في سقيانا، وسعة رزقنا
Lalu ketika hujan mulai turun sedikit demi sedikit, yang merupakan pertanda bahwa Allah SWT telah mengabulkan doa kita, dan juga sebagai bentuk syukur atas pemberian hujan sebagai rahmat, berkah dan hidayah dari Allah SWT, maka bacalah lafadz doa ketika turun hujan berikut ini.
اللّهُمَّ اجْعَلهُ صَيِّبَاً هَنِيئاً نافعاً. اللهم حوالينا ولا علينا.ويقولون: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ
Artinya:
“Ya Allah jadikan hujan yang menyejahterakan dan bermanfaat. Ya Allah turunkan di sekeliling kami bukan adzab bagi kami. Dan jamaah mengucapkan: Hujan turun dengan karunia dan rahmat Allah.”
Hukum Melaksanakan Sholat Istisqa
Diambil dari Al-Quran surat An-Nuh ayat 10-12, saat hujan tidak kunjung turun maka segera intropeksilah diri. Apakah kita telah membuat sebuah kesalahan atau dosa yang menyebabkan Allah ST menunda pemberian berkah-Nya?
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا(10)
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا(11)
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا(12)
Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, –sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun–, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Kesimpulan
Mengerjakan sholat istisqa menjadi salah satu solusi bila ingin berdoa agar hujan segera turun. Karena hanya kepada-Nya lah kita pantas memohon dan hanya kepada Allah SWT lah kita dibolehkan meminta sesuatu.
Baca: