Runimas.com — Syarat wajib dan sah puasa ramadhan. Setiap tahunnya, pada tanggal 1-30 Ramadhan seluruh umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa tanpa terkecuali. Baik laki-laki maupun wanita yang tidak sedang berhalangan.
Kewajiban berpuasa pada bulan suci ramadhan telah dijelaskan pada al-quran surat al-baqarah ayat 283. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak mengerjakan ibadah puasa wajib yang penuh berkah ini.
Sangat sayang apabila seseorang dengan sengaja mengabaikan ibadah yang satu ini. Selain akan mendapat dosa, mereka yang tidak berpuasa juga tidak akan memiliki kesempatan untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya. Maka dari itu kita harus mensyukuri nikmat apabila berkesempatan menunaikannya.
Pada bulan ramadhan, seluruh pintu surga akan dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka akan ditutup tapat. Selain itu, bagi mereka yang beramal dan beribadah di bulan ramadhan, maka pahala yang diperoleh akan dilipat gandakan.
Bayangkan jika kita tidak mengerjakan satu hari saja puasa ramadhan, mungkin dosa yang kita peroleh tidak sebanyak amalan dan pahala yang telah kita sia-siakan. Untuk itu, yuk mari sama-sama menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan khusyu’.
Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum menjalankan ibadah pusa fardhu ramadhan. Yakni tidak semua orang diperbolehkan untuk mengerjakannya. Ada beberapa orang dengan kriteria tertentu yang tidak diperbolehkan untuk mengerjakannya.
Dalam puasa ramadhan, ada syarat sah dan syarat wajib yang harus dipenuhi seseorang apabila ingin mengerjakan ibadah puasa. Kedua jenis syarat ini masing-masing memiliki sub syarat yang apabila salah satunya tidak terpenuhi, maka kita tidak boleh menjalankan ibadah suci ini.
Syarat Wajib Puasa Ramadhan
Total ada 5 syarat wajib dalam puasa ramadhan yang harus diperhatikan. Berikut adalah macam-macam syarat yang wajib dipenihi sebelum seseorang menjalankan puasa ramadan.
1. Islam
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah orang tersebut harus beragama Islam. Agama Islam di sini bukan Islam KTP yang hanya mementingkan status, melainkan pengertian Islam di sini adalah yakin, beriman dan bertaqwa hanya kepada Allah SWT.
Dia adalah orang yang dengan sepenuh hati mengucapkan dua kalimat syahadat yang berarti telah menyiapkan diri untuk mematuhi segala perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Laki-laki Islam disebut muslim sedangkan yang perempuan dinamai muslimah.
2. Baligh
Baligh atau dewasa artinya adalah seseorang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dalam Islam, tanda seseorang sudah baligh atau belum dapat dilihat melalui dua cara bagi laki-laki maupun perempuan.
Laki-laki dikatakan baligh apabila keluar air mani dan bagi wanita, sudah haid atau datang bulan. Namun apabila tanda baligh tersebut tidak muncul, maka dalam Islam seseorang dikatakan baligh apabila usianya sudah lewat 15 tahun.
3. Berakal Sehat
Seseorang boleh mengerjakan puasa ramadhan apabila dia berakal sehat atau tidak sedang mengalami gangguan jiwa. Karena bagi orang yang sedang terkena penyakit jiwa, maka mereka tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, kapan harus sahur dan kapan waktunya berbuka.
Selain itu, orang yang mabuk juga dapat dikatakan tidak berakal sehat dan tidak diwajibkan untuk berpuasa. Namun apabila mabuknya sudah hilang, maka dia harus menggantinya di esok hari. Mabuk di sini bukan karena minuman keras melainkan karena hal lain, jika mabuk karena minuman keras maka dia berdosa dua kali karena mabuk dan sengaja tidak mengerjakan puasa.
4. Sehat
Seseorang harus dalam kondisi sehat wal afiat apabila ingin menjalankan ibadah puasa. Bagi mereka yang sedang sakit, sebaiknya tidak mengerjakan puasa karena ditakutkan akan berdampak bagi tubuh dan kesehatan. Amalkan selalu doa ketika sedang sakit dan doa minum obat agar penyakit diangkat oleh-Nya.
Di masa sekarang, serahkan segala urusan ini kepada dokter sebagai acuan karena mereka lebih tahu. Apakah dokter mengizinkan kita untuk berpuasa atau tidak. Apabila dokter mengizinkannya, maka kita boleh mengerjakan dan apabila dilarang, maka jangan.
5. Mengetahui Bulan Ramadhan
Syarat terakhir adalah seseorang harus mengetahui bulan ramadhan. Maksudnya adalah kita harus melihat hilal terlebih dahulu untuk memasikan hari tersebut sudah masuk bulan ramadhan. Jika hilal belum terlihat, maka belum bisa mengerjakannya.
Hilal adalah bulan yang berubah dari bulat menjadi berbentuk sabit untuk pertama kalinya. Jika bulan sudah berbentuk sabit, artinya hilal sudah terlihat dan arti lainnya adalah sudah berganti bulan. Jika hilal terlihat setelah bulan Sya’ban, maka artinya sudah masuk bulan ramadhan.
Syarat Sah Puasa Ramadhan
Selanjutnya ada syarat sah berpuasa. Maksud dari syarat ini adalah apabila tidak dipenuhi maka kita tidak mendapat pahala puasa meski sudah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Ada dua macam syarat sah dalam puasa wajib ramadhan, antara lain:
1. Suci Dari Haid dan Nifas
Ini berlaku bagi wanita. Bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa, namun tiba-tiba keluar haid atau nifas pada siang hari, maka puasa yang sedang dikerjakan menjadi tidak sah. Untuk itu, sebaiknya batalkan saja puasanya.
Seorang wanita yang tiba-tiba keluar haid/nifas saat sedang berpuasa, maka boleh menggantinya di lain hari dengan niat puasa qadha ramadhan yang bisa dikerjakan di luar bulan ramadhan mulai tanggal 2 Syawal karena pada tanggal 1 Syawal (Idul Fitri) adalah hari diharamkannya berpuasa.
2. Niat
Tanpa membaca niat, puasa seseorang menjadi tidak sah, baik laki-laki maupun perempuan. Jika tidak membaca niat karena benar-benar lupa, maka boleh menggantinya di lain hari dengan niat puasa qadha ramadhan.
Untuk mencegah hal itu, sebaiknya bacalah niat puasa setelah sholat isya, atau sebaiknya baca niat berpuasa ketika selesai sholat tarawih dan sholat witir bersama jamaah-jamaah lain ketika sholat berjamaah di masjid atau mushola.
3. Menahan Diri
Terakhir adalah bagi orang yang tidak bisa menahan diri seperti keluar emosi, marah, membicarakan keburukan orang lain, gosip, mendengar hal-hal buruk, tidak bisa menjaga mata bahkan berpikir kotor atau jorok, maka puasa ramadhannya tidak sah.
Puasa menjadi batal jika seseorang tidak bisa menahan diri karena pengertian puasa selain menahan lapar dan dahaga adalah juga menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari mulut, telinga sampai mata. Memang sangat sulit menahan diri, termasuk amarah, oleh karena itu terdapat anjuran mengamalkan doa menghilangkan amarah agar Allah SWT membantu kita untuk lebih sabar.
Kesimpulan
Itu dia syarat puasa ramadhan mulai dari syarat sah dan syarat wajib sebagai acuan bagi mereka yang ingin menjalankan puasa ramadhan apakah boleh atau tidak. Semoga artikel ini membantu dan apabila berkenan, silahkan bagikan ke teman-teman.
Baca: