Runimas.com — Tata cara puasa wajib dan sunnah sesuai aturan. Dalam syariat Islam, ibadah puasa tidak boleh dilakukan sembarangan, ada ketentuan dan aturan yang jelas harus dilakukan apabila seseorang ingin mendapat pahala dari berpuasa.
Terutama bagi yang mengerjakan puasa wajib seperti puasa ramadhan, qadha, kafarat dan nazar maka ibadah puasanya harus dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan. Kalau ditinggalkan maka akan mendapat dosa. Ketika merasa berdosa, segeralah mohon ampun dengan mengucap istighfar atau melaksanakan sholat taubat.
Berbeda jika mengerjakan puasa sunnah seperti puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh, atau puasa daud, maka ibadah puasanya boleh diabaikan namun akan lebih baik dikerjakan secara rutin karena keutamaan dan manfaatnya yang luar biasa baik bagi kesehatan jasmani maupun rohani.
Aturan dan Ketentuan Puasa Wajib dan Sunnah
Khusus untuk puasa ramadhan, ada aturan dan ketentuan yang harus dipahami sebelum menjalankannya. Meliputi siapa saja yang wajib berpuasa dan yang tidak wajib puasa. Berikut rincianya.
1. Yang Wajib Berpuasa
Puasa merupakan salah satu rukun Islam maka dari itu harus dikerjakan oleh siapa saja yang mengaku diri beragama Islam. Berikut adalah orang-orang yang diwajibkan untuk berpuasa.
- Beragama Islam.
- Laki-laki yang sudah baligh (dewasa).
- Perempuan yang sudah baligh (dewasa).
- Perempuan yang tidak sedang berhalangan (haid atau nifas).
- Memiliki akal sehat atau waras.
- Tidak sedang sakit.
- Tidak sedang bepergian melakukan perjalanan jauh (musafir).
2. Yang Tidak Wajib Berpuasa
Selain yang di atas, maka tidak diwajibkan untuk berpuasa. Berikut adalah daftar orang-orang yang tidak diwajibkan untuk berpuasa, namun tidak diharamkan apabila ingin mencoba.
- Anak-anak yang belum dewasa baik laki-laki maupun perempuan.
- Anak laki-laki yang belum sunat.
- Anak perempuan yang belum haid.
- Orang yang sedang sakit.
- Wanita yang sedang haid atau nifas.
- Wanita hamil dan sedang menyusui.
- Orang yang sedang melakukan perjalanan jauh (musafir).
Tata Cara Tuntunan Puasa Wajib dan Sunnah
Secara garis besar, terdapat 4 urutan tata cara mengerjakan puasa baik wajib maupun sunnah. Dimulai dari membaca niat, makan sahur, berpuasa pada siang hari dan berbuka puasa pada saat petang. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Membaca Niat Puasa
Niat secara bahasa berarti memantapkan hati untuk melakukan sesuatu. Niat berpuasa artinya memantapkan sepenuh hati untuk menjalankan ibadah puasa dengan mengikuti syarat dan ketentuan mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Niat puasa boleh dibaca sejak setelah sholat isya hingga saat imsak, yang penting belum masuk waktu fajar. Dengan kata lain, niat puasa bisa dibaca setelah sholat tarawih dan witir (khusus puasa ramadhan), sebelum tidur dan saat sedang bangun untuk makan sahur.
2. Bangun dan Makan Sahur
Sahur adalah bangun pada pagi hari untuk makan dan mengisi energi guna menghadapi satu hari berpuasa. Tujuannya selain untuk menambah pahala berpuasa, adalah agar tubuh kita kuat dan bisa menjalankan aktifitas sehari-hari seperti biasa dengan semangat dan penuh energi.
Waktu terbaik untuk makan sahur adalah setengah jam sebelum masuk waktu sholat maghrib. Karena pada waktu tersebut, kita tidak perlu menunggu lama untuk masuk waktu sholat subuh sehingga dapat mengerjakannya sebelum tertidur kembali.
3. Berpuasa
Setelah sahur, dimulai sejak terbit fajar maka kita mulai berpuasa dengan menahan lapar, haus dan segala hal yang membatalkan puasa. Hal-hal yang membatalkan puasa dapat ditimbulkan dari telinga, mata, mulut dan pikiran kita. Oleh karena itu, jagalah baik-baik emosi kita, amalkan doa menghilangkan amarah bila perlu.
Pahala berpuasa juga akan bertambah apabila kita mengerjakan amalan-amalan lainnya di waktu siang hari seperti berdzikir, membaza al-quran, sholat sunnah dhuha dan lain-lain. Meski kelihatan berat, puasa sebenarnya adalah ibadah yang menyenangkan.
4. Berbuka Puasa
Setelah menjalani ibadah puasa selama sekitar 14 jam, pada saat masuk waktu sholat maghrib maka sudah saatnya kita berbuka. Umat muslim diwajibkan untuk segera berbuka ketika adzan berkumandang, ini merupakan sebuah sunnah yang ada imbalan pahalanya.
Berbuka tidak boleh rakus, cukup minum air hangat dan beberapa cemilan untuk mengganjal perut (kalau ada, makan buah kurma sebanyak 3 biji). Kemudian berhenti sejenak untuk mengerjakan sholat maghrib dan diteruskan kembali dengan makan makanan yang berat. Jangan lupa baca doa sebelum dan sesudah makan.
Kesimpulan
Itulah serangkaian tata cara puasa, tuntunan, aturan dan ketentuan yang harus diketahui sebagai umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa wajib atau sunnah seperti ramadhan, senin kamis, syawal, daud, dan sebagainya. Semoga bermanfaat.
Baca: