Runimas.com — Rukun puasa dan penjelasannya. Puasa merupakan ibadah yang istimewa. Puasa bisa dikerjakan oleh siapapun yang memenuhi syarat puasa baik oleh laki-laki maupun perempuan. Ibadah ini tidak boleh dikerjakan secara sembarangan karena memiliki rukun-rukun yang harus diketahui.
Tidak hanya diketahui, melainkan rukun puasa adalah hal-hal yang harus dipenuhi agar ibadah puasa disebut puasa. Sebelum masuk ke macam-macam rukun puasa, terlebih dahulu kita perlu mengetahui pengertian rukun dan puasa.
Pengertian Rukun Puasa
Rukun sendiri merupakan dasar untuk melakukan sesuatu, bisa juga disebut sebagai kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan. Dalam berpuasa, rukun berarti hal-hal yang mendasari puasa itu terjadi atau terlaksana.
Bila rukun puasa tidak dipenuhi, ibadah puasa yang kita kerjakan menjadi tidak sah. Apabila rukun puasa sunnah tidak dipenuhi, maka tidak mendapat pahala dan tidak mendapat dosa, hanya akan merasakan lapar dan haus.
Sedangkan bila rukun puasa wajib seperti puasa ramadhan, qadha, kafarat dan nazar tidak dipenuhi, ibadah puasa menjadi tidak sah, tidak mendapat pahala dan akan mendapat dosa. Sangat rugi bagi orang-orang yang tidak memenuhi rukun ibadah puasa wajib maupun sunnah.
Rukun Puasa dan Penjelasannya
Rukun atau ketentuan yang harus dipenuhi dalam ibadah puasa terdiri dari dua, yakni niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya, untuk penjelasan selengkapnya silahkan simak ulasan di bawah ini mengenai apa saja rukun puasa itu.
1. Niat
Niat puasa menentukan apakah puasa kita sah atau tidak, apakah mendapat pahala atau justru dosa. Maka dari itu, ucapkanlah lafadz niat puasa dengan sungguh-sungguh bila ingin ibadah puasa yang dikerjakan dapat menjadi amal ibadah.
Niat puasa dibaca harus pada malam hari mulai dari setelah sholat isya sampai sebelum terbit fajar. Bisa diucapkan setelah baca doa sebelum tidur atau pada saat bangun untuk makan sahur, yang penting niat berpuasa dibaca pada saat belum masuk waktu imsak.
Seperti hadits shahih Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Daruquthni berikut ini.
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa yang tidak niat puasa di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” — (HR Daruquthni, ia menilainya sahih).
Soal mengucapkan niat puasa pada bulan ramadhan, dalam kebiasaan orang Indonesia maka bacaan niatnya dibaca pada saat selesai sholat tarawih dan witir secara bersama-sama. Itu boleh juga yang penting pada malam hari.
Bacaan niat puasa bermacam-macam tergantung jenis puasa wajib atau sunnah, juga tergantung nama puasanya apakah ramadhan, syawal, senin kamis, arafah, daud dan sebagainya. Oleh karena itu di sini tidak dituliskan niat puasa karena akan sangat panjang.
2. Menahan Diri
Rukun berpuasa yang kedua adalah menahan diri dari hal-hal yang memabatalkan puasa seperti perkataan yang keluar dari mulut, melihat dan mendengar hal-hal yang tidak pantas, berbuat buruk dan berpikir negatif. Amalkan selalu doa menghilangkan amarah serta doa dijauhkan dari sifat iri dan dengki yang bermanfaat.
Meskipun pada awalnya sudah membaca niat dengan sungguh-sungguh, namun apabila tidak bisa menahan diri maka ibadah puasaya tidak sah. Orang yang berpuasa harus bisa menahan diri sampai masuk waktu sholat maghrib.
Hal-hal yang bisa membatalkan puasa antara lain memasukkan benda secara sengaja ke dalam perut dan kepala, salah satu dari dua jalan (kemaluan depan dan belakang), muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri dengan sengaja, keluar mani sebab persentuhan, murtad (keluar dari agama islam).
Namun ada juga hal yang membatalkan puasa yang tidak disengaja seperti mimpi basah (pada siang hari) bagi laki-laki, keluar haid atau nifas bagi perempuan dan hilang akal sehat (gila). Jika itu terjadi, maka ibadah pahala puasa akan hangus namun tidak mendapat dosa (termasuk bulan puasa ramadhan) dan harus menggantinya di hari lain pada selain bulan ramadhan.
Kesimpulan
Itulah kedua rukun puasa beserta penjelasannya secara lengkap. Betapa meruginya seseorang yang berpuasa namun tidak memenuhi setiap rukunnya. Semoga dapat menjadi tambahan informasi bagi kita agar bisa melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh.
Baca: